Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL – Pandemi Covid-19 menjadikan masyarakat harus memulai dengan pola hidup sehat salah satunya dengan rajin mencuci tangan.
Kondisi tersebut membuat Novan Suparmanto selaku pemilik Rumahku Indah di Jalan Lestari, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul ini melihat suatu peluang usaha untuk memproduksi sebuah wastafel portabel.
“Kami melihat peluang usaha untuk membuat wastafel portabel yang mudah dipindahkan dan dengan sistem injak untuk mengurangi penyebaran Covid-19. Biasanya kan kran air sering disentuh oleh banyak orang,” tuturnya saat ditemui TribunJogja.com di rumah produksinya Sabtu (13/06/2020).
Dia mengungkapkan, awalnya ia tidak kepikiran untuk memproduksi wastafel portabel.
Namun karena usaha yang dijalankan sebelumnya mengalami penurunan omzet alhasil mulai mencoba peruntungan di usaha lain.
“Sebelumnya kami basicnya di usaha alat kesenian budaya yang merupakan salah satu UMKM yang terdampak Covid-19. Akhirnya kami mencoba memproduksi wastafel portabel. Kebetulan kami melihat peluang, sudah ada sumber daya manusia (SDM) dan fasilitas juga ada akhirnya memproduksi produk lain. Ini juga sebagai upaya agar karyawan kami tidak dirumahkan dan tetap bisa bekerja,” jelasnya.
Bahan wastafel portabel yang diproduksinya terbuat dari Galvalum yang memiliki kelebihan ringan dan kokoh sehingga mudah untuk dipindahkan.
Namun memiliki kelemahan dari bahannya yang sedikit tajam sehingga membutuhkan proses finishing yang ekstra sampai halus.
Selain dari bahannya, wastafel portabel yang diproduksinya juga dibuat dengan desain yang estetik sehingga enak untuk dilihat.
Dalam sehari ia mengaku baru bisa menyelesaikan sebanyak 6 unit wastafel portabel karena hanya memiliki 9 orang karyawan.
Wastafel portabel yang dibuatnya terdiri dari 4 jenis namun yang sering diproduksi hanya 3 jenis saja.
“Ada 4 jenis cuma yang 1 jenis jarang diproduksi karena biasanya menggunakan sistem pre order karena memakai tandon tower yang harganya cukup lumayan mahal sekitar Rp 1 juta lebih. Sedangkan 3 jenis yang sering diproduksi yaitu wastafel portabel yang menggunakan bak plastik seharga Rp 550 ribu, wastafel portabel alumunium seharga Rp 650 ribu dan wastafel portabel stainlessteel seharga Rp 750 ribu,” bebernya.
Sejauh ini wastafel yang diproduksinya tidak hanya dijual di wilayah Yogyakarta saja namun sudah merambah ke luar Yogyakarta.
“Mulai dari area Yogyakarta, Jabodetabek, Semarang, Malang hingga Surabaya,” kata Novan.
Sedangkan untuk segmentasi pasarnya mulai dari sekolah, tempat ibadah, kantor, pabrik hingga hotel.
Dalam memproduksi wastafel portabel, Novan mendapatkan pemasukan yang cukup lumayan.
“Kalau sehari maksimal bisa menghasilkan 6 unit tinggal dikalikan saja dengan harga yang termurah. Ya bisa mendapatkan penghasilan kotor sekitar 3 juta hingga 4 juta rupiah per hari,” ucapnya. (TRIBUNJOGJA.COM)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Produksi Wastafel Portabel, Peluang Usaha di Tengah Pandemi Covid-19, https://jogja.tribunnews.com/2020/06/13/produksi-wastafel-portabel-peluang-usaha-di-tengah-pandemi-covid-19?page=all.
Penulis: Sri Cahyani Putri
Editor: Ari Nugroho
No Comments